Apa
yang dimaksud dengan Whistle Blowing?
Whistle Blowing atau Penghembus Peluit adalah
istilah bagi karyawan, mantan karyawan/pekerja, anggota dari suatu
institusi/organisasi yang melaporkan kecurangan atau suatu tindakan yang
dianggap melanggar ketentuan kepada pihak berwenang.
Pihak yang dilapori itu bisa atasan atau masyarakat
luas. Whistle Blowing berkaitan dengan kecurangan yang merugikan perusahaan
sendiri maupun pihak lain. Contoh Whistle Blowing adalah tindakan seorang
karyawan yang melaporkan penyimpangan keuangan perusahaan. Penyimpangan ini
dilaporkan kepada pihak direksi atau komisaris.
Whistle Blowing ini dibedakan menjadi 2 :
1. Whistle Blowing Internal
Whistle Blowing Internal ini terjadi ketika seseorang atau beberapa
orang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau
kepala bagiannya kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada pimpinan
perusahaan yang lebih tinggi. motivasi utama dari Whistle Blowing adalah
Motivasi Moral, untuk mencegah kerugian bagi perusahan.
2. Whistle Blowing External
Whistle
Blowing External ini menyangkut kasus dimana seorang pekerja mengetahui
kecurangan yang dilakukan perusahaannya, kemudian membocorkan kepada masyarakat
karena dia mengetahui bahwa kecurangan itu akan merugikan masyarakat. Contohnya
adalah memanipulasi kadar bahan mentah dalam formula suatu produk. Motivasi
utamanya yaitu mencegah kerugian bagi masyrakat/konsumen.
Alasan mengapa terjadi Whistle
Blowing ?
Menurut
Rothschild & Miethe, Whistle Blowing terjadi atas beberapa alasan, yaitu :
-
Pergerakan perekonomian yang
berhubungan dengan peningkatan kualitas pendidikan keahlian.
-
keadaan ekonomi sekarang memberi
informasi yang intensif dan menjadi penggerak informasi.
-
Akses informasi dan kemudahan untuk
berpublikasi.
Apa yang dimaksud dengan Creative
Accounting ?
Creative
Accounting adalah semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan
pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll) dan
menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd,
1999). Pihak-pihak yang terlibat di dalam proses creative accounting antara
lain manajer, akuntan, pemerintah, asosiasi industri, dll. Creative accounting
bukan merupakan suatu hal baru, dan untuk melakukannya membutuhkan biaya yang
relative mahal. Creative
accounting ini dipicu oleh adanya tekanan bahwa badan usaha merasa
harus berada dalam posisi profit untuk menarik investor dan sumber daya. Tetapi
hal ini lebih mengarah pada penipuan atau kecurangan pada praktik akuntansi.
Apa yang dimaksud
dengan Fraud Accounting ?
Fraud
(kecurangan) merupakan penipuan yang sengaja dilakukan yang menimbulkan
kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan
keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi karena adanya
tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan
kesempatan yang ada dan adanya pembenaran (diterima secara umum) terhadap
tindakan tersebut.
Fraud
accounting adalah akuntansi penipuan/kecurangan akuntansi. Tidak ada perusahaan
yang sama sekali bebas dari fraud.
Kecurangan
bisa dikelompokkan menjadi 2 :
1.
Oleh
pihak perusahaan
a.
Manajemen
untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan
keuangan.
b.
Pegawai
untuk keuntungan individu, yaitu salah saji berupa penyalahgunaan aktiva>
2.
Oleh
pihak luar perusahaan, yaitu pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang dapat
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Contoh Kasus
Fraud Accounting
Kejahatan
yang dilakukan tersangka mantan manajer senior Citibank Gedung Land Mark di Jl
Jend. Sudirman, Jakarta Pusat, Melinda Dee (47), dinilai polisi berkategori
terbesar sebagai kasus yang ditangani pada 2011 ini. Si cantik nan seksi
Melinda dikabarkan bisa melakukan kejahatan perbankan tersebut karena memiliki
modus yang rapih. Melinda melakukan kejahatannya dengan melakukan pertemuan
dengan nasabahnya, dipertemuannya itulah, dia meminta nasabahnya yang merupakan
perusahaan besar untuk menandatangani dokumen kosong. Dia juga memanfaatkan
kecantikannya untuk merayu nasabah agar calon korban itu mau mempercayakan
uangnya untuk dikelola sebagai investasi oleh tersangka. Selain menggelapkan
uang nasabahnya tanpa sepengetahuan pemilik rekening, Melinda diduga kerap
melakukan pembobolan dana Citibank dengan cara menipu.
Berikut
ini sejumlah barang bukti yang berhasil ditemukan aparat kepolisian,
diantaranya mobil Hummer keluaran 2010 yang dibeli secara kredit dengan uang
muka Rp 310 juta yang dibayarkan dari salah satu nasabah tersebut. Kemudian,
mobil Mercedes 2010 yang dibeli secara kredit dengan uang muka Rp 246 juta yang
juga dibayar dari dana nasabah. Kemudian, mobil Ferari tahun 2010 atas nama
Malinda Dee dan Ferari tahun 2010. Uang muka kedua mobil Ferari tersebut
sebesar Rp 1,6 miliar. Barang bukti lain terdiri dari 29 formulir transfer.
Dikatakan, pihaknya masih membutuhkan izin untuk membuka 30 rekening yang sudah
diblokir. Selain itu, pihaknya juga menemukan rekening baru senilai Rp 11
miliar lebih, namun ini masih diselediki apakah diperoleh dari nasabah atau
lainnya. Penyidik juga masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk
pengejaran aset yang diduga hasil kejahatan. Berdasarkan penyelidikan,
diketahui tersangka juga membeli sebuah apartemen di kawasan SCBD secara
kredit. Mabes Polri masih melakukan penyelidikan terhadap saksi penting
lainnya, yang saat ini telah mencapai lebih dari 15 orang. Dalam gelar kasus
kejahatan perbankan ini, Mabes Polri juga menggelar sejumlah barang bukti,
terutama terkait kasus pembobolan dana nasabah Citibank. Barang bukti itu
terdiri dari dokumen-dokumen dan puluhan handphone. Dengan jenis-modus fraud
yang semakin pintar dan canggih, sudah saatnya bagi perusahaan untuk menerapkan
sistim antisipasi fraud yang semakin dimutakhirkan, seperti dengan memperkuat
penegakan hukum. Cara ini memang klise, namun untuk mewujudkan law enforcement,
salah satu prasyarat utamanya adalah membersihkan aparat penegak hukum. Jika
jaksa, polisi, ataupun hakim masih kotor, maka penegakan hukum sulit
diwujudkan. Lalu, memperketat proses perekrutan SDM perbankan sehingga yang
diterima benar-benar yang mempunyai kredibilitas tinggi.
SUMBER :
https://blogtiara.wordpress.com/2010/11/26/etika-dalam-akuntansi-creative-accounting-fraud-auditing/
No comments:
Post a Comment