Monday, November 11, 2013

Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif


DEDUKTIF
Melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini melemah. Lemahnya tingkat pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat dan Eropa diduga sebagai penyebabnya, karena kinerja ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut terhambat. Begitu pula dengan kinerja ekspor ke negara China dan India yang juga merupakan negara tujuan ekspor. Kedua negara tersebut ikut merasakan pertumbuhan ekonomi global yang tidak menentu, sehingga ikut memberikan imbas kepada Indonesia.
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollarpun juga menjadi salah satu pemicu melemahnya pertumbuhan perekonomian Indonesia. Menurut Ekonom Senior ADB, Edimon Ginting, salah satu dampak kenaikan BI rate (suku bunga acuan) akan berpengaruh langsung kepada perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Namun, menurut Edimon, hal tersebut dinilai wajar karena bertujuan untuk mengurangi tekanan defisit transaksi berjalan yang semakin melebar.
Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah, ketenagakerjaan Indonesia mengalami perubahan yang lebih baik. Tingkat pengangguran Indonesia pada periode ini semakin menurun. Menurunnya tingkat pengangguran dikarenakan jumlah angkatan kerja yang juga menurun. Angka pengangguran terbuka turun dari 9,86 % pada 2004 menjadi 5,92 % pada Maret 2013. Sehingga, angka kemiskinan pun turun dari 16,66 % pada 2004 menjadi 11,37 % pada Maret 2013.
Keterangan :
­­­­­­­___________      : Kalimat Utama
Sumber :






INDUKTIF
Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang diumumkan oleh BPS menguat 150 poin menjadi Rp11.345 per dollar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa sore. Namun keesokkan harinya, yakni pada Rabu (2/10) sore, melemah 35 poin menjadi Rp 11.380 per dollar AS. Menurut kurs tengah BI, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan bergerak di kisaran Rp11.389 – Rp11.525. Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar diperkirakan akan terus berfluktuasi akibat penghentian aktivitas ekonomi di AS.
Saat ini, cadangan devisa Indonesia per Agustus 2013 tercatat sekitar 93 miliar dollar AS. BI meyakini jumlah tersebut cukup untuk menghadapi tekanan pada neraca pembayaran. Sedangkan kebutuhan terhadap dollar AS semakin meningkat. Kebutuhan terhadap dollar AS meningkat karena adanya pembayaran barang2 impor. Adanya  spekulasi yang beredar mengenai akan banyak perushaan yang membeli dollar untuk pembayaran utang yang jatuh tempo pada akhir bulan juga membuat kebutuhan terhadap dollar meningkat. Sehingga perlu adanya persiapan cadangan-cadangan lain dalam menghadapi tekanan rupiah yang semakin besar, yang menyebabkan cadangan devisa menurun.
BSA (bilateral swap agreement) adalah suatu fasilitas untuk membantu keuangan jangka pendek dalam bentuk penukaran mata uang asing (foreign exchange swap) untuk memperkuat cadangan devisa suatu Negara yang mengalami kesulitan pada neraca pembayaran jangka pendek. Indonesia baru menandatangani BSA dengan Jepang senilai 12 miliar dollar AS.  Tersiar kabar bahwa Indonesia akan menandatangani BSA dengan Cina sebesar 15 miliar dollar AS. Menurut Kepala ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Anton Gunawan, BSA dibutuhkan sebagai pertahanan lapis kedua ketika cadangan devisa diproyeksi masih akan tertekan. Anton berpendapat juga bahwa pada dasarnya BSA adalah fasilitas yang bisa diperoleh Indonesia dalam keadaan darurat.
Keterangan :
___________      : Kalimat Utama
Sumber :

Kosakata Akuntansi



1.       Aktiva (assets)
Kekayaan yang dimiliki perusahaan. Aktiva merupakan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha.

2.       Aktiva tetap (fixed assets)
Aktiva bernilai besar yang sifatnya tetap atau permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan dan tidak dijual kembali dalam kegiatan normal.

3.       Angkatan Kerja
Jumlah penduduk berumur 15-64 tahun yang sedang bekerja atau aktif mencari pekerjaan.

4.       Bank (bank)
Lembaga keuangan yang salah satu usahanya adalah memberikan pinjaman kepada perusahaan.

5.       Barter
Cara perdagangan dimana barang ditukar dengan barang.

6.       Biaya (expenses)
Kadang-kadang disebut beban: penurunan dalam modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau penggunaan aktiva, yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan.

7.       Biaya administrasi dan umum (general and administrative expenses)
Biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan perusahaan secara keseluruhan (administrstif) dan biaya-biaya yang bersifat umum yang tidak dapat diidentifikasikan ke dalam kegiatan spesifik seperti misalnya produksi atau penjualan.

8.       Biaya bunga (interest expense)
Biaya yang timbul karena pinjaman uang.

9.       Biaya dibayar di muka (prepaid expenses)
Pengeluaran-pengeluaran untuk barang dan jasa yang akan digunakan atau memberi manfaat di masa mendatang.

10.   Biaya gaji (salaries)
Biaya yang berasal dari pemakaian jasa karyawan atau buruh yang dipekerjakan dalam perusahaan.

11.   Biaya masih harus dibayar (accrued expenses)
Biaya-biaya yang sudah merupakan beban walaupun hutang yang bersangkutan belum saatnya merupakan kewajiban

12.   Biaya penjualan (sales expenses)
Biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang.

13.   Biaya penyusutan (depreciation expense)
Biaya yang timbul karena pemakaian aktiva tetap berwujud.

14.   Biaya sewa (rent expense)
Biaya yang timbul karena pemakaian sewa.

15.   Buku besar (ledger)
Kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan tersendiri.

16.   Bursa efek
Tempat di mana surat-surat berharga seperti saham dan obligasi diperdagangkan.

17.   Debit (debet)
Sisi sebelah kiri perkiraan. Didebit berarti pada sisi sebelah kiri perkiraan yang bersangkutan dicatat suatu jumlah tertentu.

18.   Deflasi
Penurunan tingkat harga secara umum, dan nilai uang bertambah.

19.   Ekspor
Kegiatan menjual barang/jasa ke Negara lain.

20.   Eksportir
Orang/perusahaan yang menyalurkan barang(/jasa) dari negaranya (dalam negeri) ke negara lain (luar negeri).

21.   Harga pokok penjualan (cost pf goods sold)
Harga beli (perolehan) dari barang yang dijual. Dalam sebuah perusahaan dagang harga pokok penjualan dicari dengan : persediaan barang dagang awal periode + pembelian bersih selama periode - persediaan barang dagang akhir periode.

22.   Hutang (liabilities)
Kadang-kadang disebut dengan kewajiban : sumber pembiayaan perusahaan yang berasal dari kreditur.

23.   Hutang bunga (interest payable)
Hutang kepada kreditur sebagai imbalan atas pemakaian uang yang dipinjamkan kepada perusahaan.

24.   Hutang dagang (accounts payable)
Kadang-kadang disebut dengan hutang usaha : hutang jangka pendek yang berasal dari pembelian barang-barang atau jasa untuk keperluan usaha.

25.   Hutang gaji (salaries payable)
Hutang untuk gaji yang jasanya telah dipakai tetapi belum dibayar.

26.   Impor
Kegiatan membeli barang/jasa dari Negara lain.

27.   Importir
Orang/perusahaan yang menyalurkan barang dari luar negeri ke negaranya. (Yang melakukan impor)

28.   Inflasi
Suatu proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus, yang berkaitan dengan mekanisme pasar, yang dapat disebabkan oleh berbagai factor, seperti konsumsi masyarakat yang meningkat.

29.   Jurnal (journal)
Formulir khusus yang digunakan untuk mencatat secara kronologis transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan menurut nama perkiraan dan jumlah yang harus didebit dan dikredit.

30.   Jurnal penutup (closing entries)
Ayat jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo perkiraan-perkiraan sementara ke perkiraan-perkiraan tetap atau perkiraan-perkiraan neraca.

31.   Kas (cash)
Uang dalam bentuk tunai maupun rekening bank yang dipunyai perusahaan.

32.   Kas kecil (petty cash)
Sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar.

33.   Konsumsi
Membeli barang(/jasa) untuk memuaskan keinginan memiliki dan menggunakan barang tersebut.

34.   Kredit (credit)
Sisi sebelah kanan perkiraan. Dikredit berarti pada sisi sebelah kanan perkiraan yang bersangkutan dicatat suatu jumlah tertentu.

35.   Kuota Impor
Batas yang ditetapkan pemerintah mengenai kukantitas komoditi asing yang masuk ke negeri itu selama periode tertentu.

36.   Kurs Valuta Asing
Jumlah uang domestic yang dibutuhkan; yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

37.   Laba bersih (net income)
Selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya yang dibebankan dan yang merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha.

38.   Laba bruto (gross profit)
Penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Laba bruto kadang disebut laba kotor.

39.   Minimum Wage (Upah Minimum)
Tingkat minimum yang wajib dibayarkan kepada buruh/tenaga kerja dalam pekerjaan yang tercakup oleh ketentuan tersebut.

40.   Modal (capital)
Sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari pemilik.

41.   Neraca (balance sheet)
Laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.

42.   Neraca saldo disesuaikan (adjusted trial balance)
Neraca saldo yang telah disesuaikan dengan jurnal penyesuaian.

43.   Pendapatan (revenue)
Jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual. Pendapatan dapat juga didefinisikan sebagai kenaikan bruto dalam modal (biasanya melalui diterimanya suatu aktiva dari langganan) yang berasal dari barang dan jasa yang dijual.

44.   Pendapatan diterima di muka (unearned revenues)
Uang muka untuk pendapatan yang belum dihasilkan.

45.   Pendapatan masih harus diterima (accrued revenues)
Pendapatan yang sebetulnya telah dihasilkan tetapi uangnya belum diterima.

46.   Perusahaan dagang (merchandising firm)
Perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan lagi.

47.   Perusahaan jasa (service firm)
Perusahaan yang kegiatannya menjual jasa-jasa.

48.   Perusahaan pabrik (manufacturing firm)
Perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang jadi tersebut.

49.   Piutang dagang (trade receivables)
Kadang-kadang disebut piutang usaha :piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang merupakan kegiatan utama perusahaan.

50.   Potongan tunai (cash discount)
Potongan harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit.

51.   Potongan pembelian (purchases discount)
Potongan terhadap harga pembelian apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit. Potongan pembelian adalah potongan tunai dipandang dari sudut pembeli. Lihat potongan tunai.

52.   Potongan perdagangan (trade discount)
Potongan harga yang disebabkan oleh perbedaan cara atau kondisi penjualan.

53.   Potongan penjualan (sales discount)
Potongan terhadap harga penjualan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit. Potongan penjualan adalah potongan tunai dipandang dari sudut penjual. Lihat potongan tunai.

54.   Rekening Giro
Simpanan di bank yang dapat ditarik sesuai permintaan dan dapat dipindah-bukukan dengan cek.

55.   Saving (Tabungan)
Seluruh pendapatan disposable yang tidak digunakan untuk konsumsi.

56.   Service (Jasa)
Komoditi tidak berwujud. Misalnya jasa potong rambut.

57.   Stagflasi
Keadaan dimana ekonomi semakin menurun, pengangguran semakin tinggi, dan kenaikan harga semakin cepat.

58.   Subsidi
Bantuan dalam bentuk barang/uang kepada produsen/konsumen untuk mengurangi biaya produksi.

59.   Tarif Pajak Impor
Pajak yang dipungut ke atas barang-barang yang diimpor dari Negara lain.

60.   Wesel tagih (notes receivables)
Janji tertulis yang diberikan oleh penarik wesel untuk membayar sejumlah tertentu pada saat diminta atau pada tanggal tertentu